1. Persilangan ayam kedu, Rhode Island Red, dan Leghorn(ayam ras petelur)
Salah satu cara terpopular dalam mencetak ayam kampung super adalah melakukan persilangan berjenjang dengan menggunakan 3 bahan: ayam
kedu, Rhode Island Red, dan Leghorn. Dua jenis ayam yang disebut terakhir merupakan tipe ayam ras petelur.
Ketiga jenis ayam itulah yang dijadikan sebagai great parent stock (GPS)
dan disilangkan untuk menghasilkan ayam kampung super, dengan proses
sebagai berikut:
Tahap pertama, pejantan Rhode Island Red dikimpoikan dengan betina ayam
kedu, menghasilkan keturunan / filial pertama (F1) yang kita sebut RIRK.
Untuk proses selanjutnya, yang diambil hanya F1 jantan. Dalam pembibitan
besar, proses ini seperti perkimpoian antar-GPS untuk menghasilkan
parent
stock (PS).
Tahap kedua, pejantan ayam kedu disilangkan dengan betina Leghorn,
menghasilkan F1 yang kita sebut KWL. Untuk proses selanjutnya, yang
diambil
hanya F1 betina. Proses ini juga seperti perkimpoian antar-GPS untuk menghasilkan PS.
Tahap ketiga, pejantan RIRK dikimpoikan dengan betina KWL, sehingga
menghasilkan keturunan yang diklaim sebagai ayam kampung super. Proses
ini
seperti perkimpoian antara dua parent stock untuk menghasilkan final stock.
Sekarang kita analisis persentase darah dari ayam kampung super, berdasarkan tiga tahapan di atas:
Tahap pertama, RIRK memiliki persentase 50% Rhode Island Red dan 50% Kedu
Tahap kedua, KWL memiliki persentase 50% Kedu dan 50% Leghorn
Tahap ketiga, ayam kampung super memiliki persentase 50% Kedu, 25% Rhode Island Red dan 25% Leghorn.
Jadi, separo darah ayam bibit ayam kampung super adalah ayam kedu, dan
separo lagi ayam ras petelur. Ayam kedu, baik jantan maupun betina,
memiliki bobot
badan yang lebih besar daripada ayam kampung biasa. Demikian pula dengan
ayam jantan Rhode Island Red, yang saat dewasa bobotnya bisa
mencapai 6 kg. Adapun betina Leghorn merupakan ayam petelur tipe ringan, tubuhnya langsing seperti ayam kampung.
Dari gambaran di atas bisa diprediksi bahwa pertumbuhan ayam kampung super lebih cepat daripada ayam kampung biasa. Kalau dipelihara secara
intensif, bobot badan bisa mencapai 0,9 – 1,1 kg pada umur 55 – 60 hari.
Meski demikian, belum semua konsumen bisa menerima kehadiran ayam
kampung super. Mereka menghendaki agar tampilan bulunya bisa beragam
seperti ayam kampung. Inilah yang perlu dijawab para pembibit ayam
kampung super. Anggap saja keluhan mereka sebagai tantangan bagi Anda.
2. Persilangan ayam kampung dan ayam ras pedaging
Sebagian pembibit ayam kampung super hanya menggunakan dua bahan saja, yaitu betina ayam kampung dan pejantan ayam ras pedaging (broiler).
Kalau menggunakan parent stock, lama pemeliharaan ayam kampung super
hingga panen bisa dipersingkat menjadi 45 hari, dengan bobot badan
rata-rata 1,0 kg. Apabila menggunakan final stock, masa panen umumnya 50 – 60 hari dengan bobot badan 0,8 – 1,0 kg.
Cara ini memang lebih praktis, karena hanya menggunakan dua bahan,
tetapi kelemahannya makin banyak. Misalnya warna bulunya dominan putih,
bahkan lebih banyak dibandingkan dengan model pertama, dan hanya
diselingi beberapa warna hitam pada individu lainnya.
3. Persilangan ayam kampung dan ayam ras petelur
Jenis ayam ras petelur yang digunakan adalah Harco, dan yang dijadikan
bahan hanya pejantannya saja. Pejantan Harco dikimpoikan dengan betina
ayam kampung. Orientasinya ayam kampung super memang bukan untuk diambil dagingnya, tetapi untuk diambil telurnya.
untuk keterangan lebih lanjut, kunjungi : grofarmindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar